Liburan selalu identik dengan jalan-jalan, wisata, atau apa sajalah yang berkesan menyenangkan. Meski demikian ada juga orang yang menganggap liburan berarti tidur atau bersantai sepuasnya, melepaskan rutinitas sejenak.
Nah, bagi aku liburan berarti pulang kampung.
Bagi aku secara pribadi yang setiap hari berkecimpung di kepadatan
kota, melihat banyak wajah-wajah dari berbagai belahan bumi (halah!),
menghadapi macet-macet jalanan dan menghirup polusi dari knalpot-knalpot yang
mengeluarkan asap mengepul, atau bertapa di kamar kost sekian kali sekian
meter, pulang kampung dan kembali ke ladang adalah hiburan tersendiri. Sebagai
seorang anak petani, kewajibanku setiap ada moment liburan pastinya adalah
membantu orang tua bekerja di ladang. Tapi tak apalah, dari ladangku juga aku
bisa melihat pemandangan indah. Dari berbagai sisi aku bisa memandang gunung
sinabung, melihat hamparan jajaran pegunungan sipiso-piso, dimana dibaliknya
terdapat danau toba.
Selain itu, rasanya otak kembali fresh ketika melihat tanaman-tanaman hijau
yang menghampar luas.
Gambar di samping adalah foto saya bersama ibu di tengah-tengah
tanaman kentangnya. Itu di ambil beberapa bulan lalu, ketika tanaman kentangnya
sedang subur-suburnya. Aku tak pernah bosan mengelilinginya sambil sesekali
mencabut rumput yang terlihat di antara batang-batang kentangnya. Kentang
adalah tanaman tahunan orang tuaku, mungkin juga tanaman favorit.
Nah, masa-masa panen kentang diatas bertepatan sekali dengan moment
liburan panjang akhir semester sekaligus libur lebaran tahun ini tadi. Beruntung
sekali aku masih bisa ikut membongkar kentang dari gundukan tanah, dan merasa surprise
melihat buahnya yang besar-besar.
Panen…panen…panen….
Cangkul sana, cangkul sini.
Cacing-cacing menggeliat. Huek...! Aku sedikit geli dan jijik melihat
binatang tanah yang satu ini. Apalagi dari gundukan tanah bekas menanam kentang,
cacingnya besar-besar. Panjangnya bisa mencapai satu jengkal, sebesar
kelingking orang dewasa.
Dari setiap tiga lereng kentang, buahnya dikumpulkan dan disatukan di
satu lereng saja.
Memang sedikit lelah, tapi rasanya sangat excited memanen hasil
tanaman dari ladang sendiri. Melihat buah-buah kentang itu, rasanya aku tak
sabar untuk mengolahnya.
Apakah para readers tahu apa-apa saja makanan yang diolah dari
kentang?
Banyak sekali. Kentang bisa
diolah menjadi keripik, perkedel, donat kentang, menjadi bahan campuran membuat
rendang, bisa digulai dan masih banyak lagi.
Ini adalah foto
adikku yang bungsu, yang memamerkan kentang favoritnya. Ia memang senang sekali
mendapati buah yang sangat banyak dan besar dalam satu batang hingga ia tak
rela merontokkan kentang-kentang itu dari akarnya.
Nah, bagi anda-anda yang sangat menggemari makanan berbahan dasar
kentang, apakah anda pernah melihat buah kentang secara langsung? Ataukah anda hanya terima siap
saji, kentang goreng di restoran fast food, KFC misalnya….?!
Ketika suatu kali anda berbelanja kentang di pasar
tradisional atau di pusat perbelanjaan, misalnya Carrefour, sambil
memilah-milah kentang, pernahkah anda terpikir
bagaimana bentuk dan rupa tanaman kentang? Pertanyaan saya ini terlepas
bagi para readers yang petani kentang, ya….
Nah, ada baiknya memang setiap liburan anda menyisihkan waktu untuk
ber’agrowisata. Anda bisa belajar sambil liburan, mengenal lebih banyak tanaman
sayur dan buah-buahan. Ketika liburan pun, anda tidak sekedar menghabiskan uang,
tapi sekalian mendapat pengetahuan, tidak ada ruginya kan…??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar