![]() |
ilustrasi oleh Banjarmasin Post |
SANGKAL
Oleh Dian Nangin
Tak ada yang lebih
mengherankan orang-orang selain melihat perangai Trisno bersama Rayani,
istrinya. Bayangkan, ia menikah di usia dua puluh dengan meminang Rayani yang
hanya selisih dua tahun di bawahnya. Usai menikah, Trisno membangun rumah kecil
tepat di luar tembok tinggi yang membentengi sebuah bangunan megah berlantai
tiga dimana ayah ibunya tinggal. Memilih bermukim di perkampungan kumuh yang
selama ini hanya bisa ia lihat dari beranda kamarnya yang berada di lantai tertinggi.
Trisno tak ubahnya putra mahkota yang terusir dari istana.
Namun kali ini kasusnya beda, sebab lelaki muda itu memutuskan sendiri untuk
angkat kaki dari sana, tak peduli walau ibunya menahan dengan berurai air mata.
Bersama istrinya ia mengikat sebuah kesepakatan bagaimana mereka akan