Akhirnya,
cerpen ini menemukan jodohnya!๐
Saya lupa kapan
tepatnya menulis cerpen ini, namun berdasarkan catatan saya, cerpen ini pertama
kali saya kirim pada 20 Agustus 2016 ke salah satu koran lokal di Medan. Tidak
lolos muat, saya menarik dan menyimpannya di folder laptop. Saya lalu sibuk
menulis cerpen-cerpen baru dan mengedarkannya ke berbagai media cetak dan
elektronik. Setelah beberapa lama diacuhkan, saya akhirnya membaca ulang cerpen
ini dan merevisinya sedikit, lalu mengirimkannya kembali ke sebuah media cetak
di Lampung. Berbulan-bulan menunggu, cerpen ini kembali tidak lolos muat.
Lalu, cerpen ini
kembali mengalami revisi, bongkar pasang alur, berubah genre, dan dikirim ulang
untuk ke sekian kali. Namun, ternyata ia harus bersabar menunggu sementara
cerpen-cerpen lain mendapat tempat masing-masing di berbagai media. Hingga
akhirnya saya memutuskan untuk mencoba mengirimnya ke Penerbit Haru yang
menerima kiriman cerpen untuk dimuat di Wattpad mereka. Butuh proses yang cukup
lama hingga akhirnya si ‘Balas Budi Benalu’ ini menemukan ruangnya.
Cerpen ini saya kirim
pada Desember 2018, mendapat konfirmasi dari Redaksi pada akhir Februari 2019,
dinyatakan lolos muat pada akhir Maret 2019, dan akhirnya mejeng di wattpad Penerbit
Haru pada 23 April 2019. Betapa sebuah perjalanan yang panjang, fiuhhh….*lap
keringat๐
Selamat membaca!
![]() |
sumber: Wattpad Penerbit Haru |
BALAS
BUDI BENALU
Oleh
Dian Nangin
Tak akan pernah bisa
kulupakan masa di mana aku pernah begitu putus asa. Masa-masa di mana aku
menghabiskan waktu dengan memandangi tanaman bugenvil dari balik jendela,
ditemani debu yang beterbangan di halaman. Ranting-ranting bugenvil itu nyaris
bugil, tak berdaun juga
tak berbunga karena kekurangan air di musim kemarau. Tak jauh beda dengan
kantongku yang dilanda kekeringan bahkan jauh lebih awal dibanding jadwal musim
tersebut.
Namun, meski sedang
kemarau kering, selalu ada tangan yang membawakanku segelas air untuk
menyejukkan tenggorokan, meski yang benar-benar kubutuhkan adalah penyembuh
dahaga di sakuku. Juga sesuatu yang bisa
mengguyur hatiku untuk memadamkan panas membara di dalamnya akibat gunjingan
orang plus omelan ibu yang selalu
terngiang di telingaku.
........
Silakan baca kelanjutannya di https://www.wattpad.com/723356497-update-tiap-selasa-cerpen-haru-grup-balas-budi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar