kuserahkan
seluruh rasaku
dalam
detak jantungku, kubiarkan kau berdendang
tak
kutemukan logika
apa
perlu alasan untuk mencintaimu?
hembusan
nafasmu adalah denyut nadiku
biarkan
khayalku mengembara jauh, bersamamu
biarkan
aku terbuai,
pesonamu
biarkan
aku menulis puisi cinta di atas pelangi
mengukir
kata-kata di celah tiap lapisan warna
biarkan
aku melukis wajahmu di langit
puas
aku seluas mata memandang, hanya kau
biarkan
aku berbisik pada angin malam, menitip selaksa rindu untukmu
berharap
kau mendengar dan hangatkanku
cairkan
kerak-kerak rindu yang beku di dinding hati
biarkan
aku menjamah bayangmu, yang terpantul bersama embun pagi
izinkan
kutelusuri bibirmu, bersama setetes air diujung daun
sebelum
hilang dicium matahari
biarkan
aku gila,
karenamu
meski
cinta ini semu
milikku
hanyalah mimpi diujung tidur
semua lenyap, tak berbekas,
sirna
tak bersisa ketika kelopak mata yang terpejam perlahan terbuka
nyatamu
terlalu jauh untuk kudekap, tak mungkin dapat kupeluk
biarlah
kusenandungkan elegi
dan
aku benci kata-kata ini :
“cinta
tak harus memiliki”
mungkin selamanya kau hanya akan hidup
dalam ilusi
23 Agustus 2012
larut
malam
By Dian Nangin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar