![]() |
ilustrasi oleh Harian Analisa |
HITAM
PUTIH
Oleh
Dian Nangin
Pintu berderit kencang dan
menghantam dinding setelah dibuka dengan sembrono oleh Ayu, pacarku. Terpaksa
kuhentikan gerakan tanganku pada tuts piano yang tengah memainkan sebuah lagu yang
baru separuh jalan.
Ayu duduk di sebelahku
dengan nafas terengah-engah. Titik-titik keringat membuat anak-anak rambut
menempel di sisi-sisi wajahnya.
“Kenapa lagi?” Ini
bukan kali pertama aku menghadapi Ayu dengan mood yang sedang berantakan.
“Kacau!” katanya sambil
menghembus nafas kencang. “Tiga jam sudah rapat dilakukan, tapi sampai sekarang
konsep perayaan hari guru belum diputuskan.”