Minggu, 16 Juni 2013

Wisata Budaya Di Kota Berastagi

Salah satu gereja inkulturasi yang berlokasi di dekat bukit kubu, Berastagi.
 Ada setitik haru ketika melihat bangunan gereja bergaya tradisional ini berdiri ditengah maraknya bangunan bergaya modern. Ada sedikit malu, karena bertahun-tahun sudah gereja ini berdiri, tapi baru tahun ini aku mengunjunginya. Ada sedikit rasa miris karena yang melestarikan budaya Karo ini bukan orang Karo asli, melainkan seorang asing yang kini berwarga negara Indonesia dan bertekad melestarikan budaya karo melalui bangunan gereja. Ada sedikit kecewa karena gereja yang bergaya tradisional ini merupakan gereja Katolik, bukan gereja GBKP yang notabene adalah gereja suku Karo asli.

Ini adalah suatu sore yang cukup mengasyikkan, ketika aku, adik dan sepupu beserta keponakan sepakat untuk berjalan-jalan di kota Berastagi tercinta, setelah sekian lama tidak bertemu. Sebenarnya ini tidak direncanakan, tapi ternyata kaki membawa kami melangkah mengunjungi tempat-tempat yang sungguh berarti.

Perjalanan ini mungkin kurang menarik bagi sebagian orang, ketika jalan-jalan ke mall atau pusat-pusat wisata modern lebih menyedot perhatian. Tapi ini adalah sebuah moment yang takkan pernah kulupa, sebuah perjalanan yang menuntun kami untuk mengetahui tentang budaya dan adat dari suku kami sendiri.


Pajak Buah Berastagi
 Adalah sebuah pasar wisata yang menyediakan beragam souvenir, buah, sayur, bunga, hewan peliharaan yang juga cocok dijadikan oleh-oleh, seperti hamster, anak anjing, kelinci dan sebagainya. Bila berkunjung ke tanah karo, takkan afdol bila melewatkan kesempatan jalan-jalan di pajak buah Berastagi. A little promote. :)
Museum Pusaka Karo. Pose bersama manekin yang mengenakan pakaian adat suku Karo.

Sungguh, warisan budaya yang berharga dan membanggakan. Semoga semua ini takkan lekang di telan waktu. Aku bangga masih punya kesempatan untuk melihat dan mengetahui semua ini.