Minggu, 07 Oktober 2018

PAGI TAK PERNAH KEMBALI [Cerpen Cendana News, Sabtu, 06 Oktober 2018]


PAGI TAK PERNAH KEMBALI
Oleh Dian Nangin
            Seharusnya, sejak tadi pagi ia telah mampu membaca situasi Mbah Kakungnya dan menolak usul pergi memanen ikan ke kolam kecil mereka di balik bukit. Selain terlalu melelahkan untuk lelaki tua seperti Mbahnya, ikan-ikan di sana mungkin sudah tak terlalu banyak.
Tapi, bocah sepuluh tahun itu tak punya pilihan. Ketela pohon yang ditanam di pekarangan yang tanahnya berbatu-batu belum berbuah. Beberapa ekor bebek yang mereka pelihara tampak enggan bertelur beberapa waktu belakangan ini. Mungkin karena perut mereka jarang terisi kenyang, seperti pemiliknya. Satu-satunya sumber penghasilan lain adalah kolam ikan yang sudah berbulan-bulan tidak dijenguk itu.
            Setelah berjalan kaki empat jam pulang pergi ke balik sebuah bukit di utara desa....

Silakan baca kelanjutan cerpen ini di website Cendana News https://www.cendananews.com/2018/10/pagi-tak-pernah-kembali.html