Rabu, 06 Desember 2017

TABIAT [Cerpen Harian Waspada, Minggu 03 Desember 2017]

ilustrasi oleh Harian Waspada
TABIAT
Oleh Dian Nangin
            Dulu aku tak paham mengapa ibuku suka cemberut dan berwajah masam bila ayah berlama-lama di kedai kopi. Dan berkali-kali. Aksi cemberut itu kemudian diikuti sikap  marah dalam diam dengan meninggalkan bantal (dan seringkali tanpa selimut) di sofa ruang tamu, lalu ia mengurung diri di kamar dan tidur sendirian.
Tinggallah ayah dengan ‘hadiah’ yang menyambutnya di sofa kala pulang. Ia memilih untuk tidak repot-repot mendinginkan hati ibu yang sedang panas dengan mengakui kesalahannya, malah menganggap itu sebagai konsekuensi yang setimpal atas kesenangan yang ia peroleh di kedai kopi. Perangai itu memicu pertengkaran lebih dalam lagi, sebab, ibu semakin merajuk karena tak dibujuk dan ayah tak juga meminta maaf.
            Sewaktu masih kecil, ayah cukup sering membawaku ke kedai kopi. Bukan aku