Minggu, 17 Februari 2019

KECAKAPAN MENULIS

Beberapa waktu lalu, saya mendapat kepercayaan dan kesempatan untuk menjadi juri sebuah ajang lomba menulis cerita pendek dengan tema ‘Guruku Pahlawanku’. Kesempatan itu tentu saja menjadi sebuah pengalaman besar bagi saya yang sebenarnya belum memiliki jam terbang tinggi di dunia menulis (fiksi).
e-sertificate
Saya dan empat juri lain masing-masing diberi tanggung jawab untuk menyeleksi enam cerpen terbaik dari dua ratus lima puluh lebih naskah yang ditulis oleh para peserta yang berasal dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia. Walau terikat pada satu tema, namun saya menghadapi beragam gaya menulis dan ide cerita yang berasal dari peserta dengan berbagai latar belakang budaya, pendidikan, sosial, ekonomi, agama, dan lingkungan yang sedikit banyak tertuang ke dalam karya mereka.

Saya tidak hendak membahas ide dan cara bercerita masing-masing peserta, namun saya ingin sedikit menyoroti tatabahasa yang mereka gunakan dalam naskah-naskah yang diikutsertakan pada lomba tersebut.

Kamis, 07 Februari 2019

Perempuan-perempuan di Kaki Gunung [Cerpen Harian Analisa, edisi Rabu 06 Februari 2019]

ilustrasi oleh Harian Analisa

PEREMPUAN-PEREMPUAN DI KAKI GUNUNG
Oleh Dian Nangin
            Cukup sepotong kokok pertama ayam yang bertengger di dahan jambu belakang rumah sebagai alarm pagi dan perempuan itu spontan terjaga. Ia tak lantas bangkit karena pergerakannya barusan membangunkan anak balitanya dan ia harus menepuk-nepuk punggung si anak agar kembali terlelap. Pagi masih begitu muda untuknya, belum saatnya ia bangun. Setelah si anak tenang dan kembali tidur, baru perempuan itu bangkit dan menjaga bunyi langkah kakinya ketika keluar bilik kecil itu.
Pintu belakang mengeluarkan suara derit yang kentara ketika dibuka. Serta merta segenggam abu tumpah menyiram wajahnya. Perempuan itu terbatuk-batuk sambil mengibaskan tangan. Dalam kegelapan ia menoleh dan mendongak jauh ke atas, ke arah yang selalu akrab di matanya. Batinnya berkata pasti gunung api di arah selatan itu meletus lagi tadi malam. Entah pukul berapa, entah untuk kali ke berapa.