Selasa, 06 September 2016

Ajal Yang Tertukar (Medan Bisnis, 04 September 2016)

Hello, September!
Merasa familiar dengan judul cerpen ini? Mungkin sering terdengar sebagai judul sinetron, atau mungkin film, namun (tentu) bukan tentang ajal.

Banyak orang enggan atau bahkan sangat ingin menghindar dari pembicaraan tentang kematian. Tapi, bagaimanapun kematian itu adalah bagian dari tiap pribadi, bukan? Tiap langkah atau tiap pertambahan umur sebenarnya mengantarkan kita lebih dekat dengan kematian.

Sejenak, lupakan rasa enggan dan silahkan nikmati cerpen ini :)
....
Sejak aku memasuki ruangan ini, aroma kematian tercium kental. Begitu pekat. Seolah tiap-tiap nafas telah berada di ambang batas. Seakan tarikan nafas mereka beberapa menit ke depan bisa jadi yang terakhir.
......
.....
"Mari pergi," ajakku.  Tanpa perlu meminta dua kali, ia langsung menyambut uluran tanganku. Bergandengan, kami melangkah melintasi ruang dan waktu. Meninggalkan suaminya yang mendadak tersadar, kemudian meraung dan mengguncang tubuh istrinya yang sudah tak bergerak. Menciptakan kehebohan yang lebih besar ketimbang yang terjadi sebelumnya.

Klik link berikut untuk membaca 'Ajal Yang Tertukar' secara lengkap: http://www.medanbisnisdaily.com/e-paper/2016-09-04/files/assets/basic-html/index.html#10

Selamat membaca....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar