Senin, 04 Juni 2018

SUCCESS IS ON THE WAY

Your time is valuable
Your talents are many
and your future is bright

Beberapa waktu lalu saya membaca secara acak apa-apa saja yang pernah saya tulis di sini. Dan, salah satu yang tak luput dari mata adalah salah satu tulisan yang saya posting pertama kali di blog ini. Saya tertawa sekaligus tergugu ketika membaca apa yang ada dalam pikiran saya waktu itu, menumpahkan isi hati bahwa saya ingin menulis dan menjadi penulis terkenal suatu hari nanti. Saya tertawa karena  menyadari kepolosan sendiri seolah keinginan itu sudah di depan mata dan tinggal memetiknya saja, padahal semua tidak semudah itu. Tapi, saya juga tergugu karena benar-benar telah mengabadikan cita-cita itu.

Lalu, apakah saya sudah berhasil? Belum! Sudah berapa kali saya gagal? Sering! Tak lagi terhitung berapa kali. Saya (merasa) sudah cukup berpengalaman menelan pil pahit kegagalan.

Surat pengembalian naskah dari Penerbit Galang Press
Naskah-naskah novel yang saya kirim ke penerbit ditolak dan dikembalikan. Bahkan ada satu naskah yang hingga kini tak ada kabarnya. Entah ditolak entah bagaimana. Pihak penerbit pun tak memberi konfirmasi apa-apa, tak peduli sudah berapa kali saya mengirim email permohonan konfirmasi.

Puluhan cerpen saya pernah ditolak. Puluhan lagi sedang mengantri, menunggu nasib apakah dimuat atau tidak.
Berkali-kali saya ikut sayembara menulis, tak pernah menang. Beberapa media cetak skala nasional yang sangat ingin saya jajal, sampai saat saya menuliskan ini, masih belum juga berhasil. Dan, saya masih akan terus melakukannya sampai berhasil, tak peduli berapa lama waktu yang akan saya tempuh, tak peduli berapa banyak penolakan yang akan saya terima, dan tak peduli berapa banyak karya yang harus saya tulis. Yah, saya memang keras kepala 👊
Naskah-naskah novel saya yang ditolak penerbit 😔
Dulu, saya pernah meninggalkan dunia menulis demi sesuatu yang lebih realistis dan menjanjikan. Sudah bukan rahasia lagi kalau mengandalkan pekerjaan menulis untuk hidup di negeri ini adalah lelucon yang tak lucu. Namun, setelah beberapa waktu berlalu, saya kembali lagi tekun menulis. Sebab, bagi saya tak ada yang lebih realistis selain melakukan apa yang paling saya inginkan. Semua tetap terasa realistis bahkan ketika rintangan dan kegagalan juga menghampiri bidang yang paling saya sukai.

Tak ada yang instan. Semua butuh waktu, butuh proses. Perlahan namun pasti, saya mulai dapat mencicip sisi manis dari banyaknya pil pahit yang selama ini saya telan.

Karya-karya saya yang telah terbit di media cetak
Barangkali pencapaian saya masih belum seberapa, namun itu cukup menjadi pelecut semangat agar semakin giat berkarya. Kegagalan pada masa lalu memberi banyak pelajaran. Dan, saya siap untuk mengejar kesuksesan saya sendiri.

Dear past, thanks for all the lessons
Dear future, I'm ready

Tidak ada komentar:

Posting Komentar