Senin, 30 September 2019

BUKU ANTOLOGI PUISI+CERPEN ‘KOTA, KATA, KITA’ [44 Karya Pemenang Lomba Cipta Cerpen dan Puisi 2019]


…Segala perjuangan ibuku dulu tak sia-sia. Setiap tetes peluhnya yang berharga telah mengantarku ke kota ini. Kini perempuan itu telah tiada. Takkan kulupa bahwa ia adalah pahlawanku nomor satu. Dan, sepeninggalnya aku tak lantas sendiri dan merasa sepi. Ada ibu lain yang dipersiapkan semesta untukku. Diantaranya ada Nyak Lela yang penyayang, serta Jakarta, kota menjelma ibu yang menaungi dan menghidupiku….
Dian Nangin – IBU YANG LAIN
Pesimis.
Kata itulah yang menguasai diri saya begitu selesai mengirimkan naskah cerita pendek karya saya kepada panitia penyelenggara lomba menulis cerpen dan puisi tahun 2019 yang diadakan oleh DISPARBUD DKI Jakarta dalam rangka memeriahkan HUT Kota Jakarta bekerja sama dengan Yayasan Hari Puisi yang berulang tahun pada 26 Juli. Mengapa pesimis? Pertama, kompetisi ini berskala nasional yang artinya pesertanya bisa begitu banyak dan peluang menang (menurut saya) cukup kecil. Kedua, dewan juri yang menilai karya peserta merupakan orang-orang hebat. Jujur, nyali saya ciut!
Sampai pada suatu siang, saya menerima sebuah email yang berisi pemberitahuan bahwa naskah saya menjadi salah satu dari sebelas cerpen terpilih!
Sejenak, saya hanya terdiam sebab saya sendiri telah melupakan naskah itu begitu saya selesai mengirimnya. Lalu, dua kata yang melompat keluar dari bibir saya: Puji Tuhan! Di saat saya pesimis, saya justru dimenangkan. Ini menjadi pelajaran berharga bagi saya pribadi, bahwa seharusnya saya tidak memelihara pikiran-pikiran negatif yang melemahkan diri sendiri.


Senang rasanya bisa bersanding dengan sepuluh pemenang lain yang notabene adalah para penulis senior yang telah memiliki jam terbang menulis yang jauh lebih banyak dari saya. Dan, antologi ini cukup istimewa karena ini merupakan antologi bersama saya yang pertama. Buku ini memuat empat puluh empat karya yang terdiri dari puisi dan cerpen dengan empat kategori. Diantaranya adalah cerpen dan puisi kategori pelajar, serta cerpen dan puisi kategori umum. Di dalam cerita pendek dan puisi-puisi yang termaktub dalam antologi ini tertuang kisah dan pemikiran para penulis dari seluruh penjuru Indonesia tentang Jakarta sebagai ibukota Republik Indonesia.
Terima kasih kepada segenap panitia dan dewan juri. Saya akan menulis dengan lebih baik, lebih giat lagi.
Medan, Penghujung September 2019


Tidak ada komentar:

Posting Komentar