Selasa, 05 Mei 2020

Proses Kreatif Penulisan Naskah ‘DUA RAHASIA’ [Salah Satu Pemenang Sayembara Menulis Cerita Anak 2020 oleh Balai Bahasa Sumatera Utara]

Salam literasi!
Banner oleh Balai Bahasa Sumatera Utara


Naskah saya yang berjudul ‘DUA RAHASIA’ menjadi satu dari lima pemenang Sayembara Menulis Cerita Anak 2020 yang diadakan oleh BBSU. Sebetulnya, naskah ini adalah gabungan dari dua tulisan saya yang sebelumnya. Yang pertama adalah sebuah cerita remaja yang saya tulis sekitar tahun 2015 dan satunya lagi adalah tulisan acak berisi pemikiran, curahan hati, dan pengalaman saya terkait budaya suku Karo. Kedua tulisan ini belum pernah saya publikasikan sebelumnya dan ketika mendengar sayembara yang diadakan BBSU, saya terpikir untuk menggabungkan kedua tulisan ini, tentu saya pun harus menyesuaikannya dengan syarat sayembaranya.
Hal pertama yang saya lakukan kemudian adalah membangun ulang kerangka cerita berdasarkan dua bahan tersebut. Saya terbiasa menuliskannya terlebih dahulu di buku atau kertas sebelum kemudian mengembangkannya di Microsoft Word. Saya mengganti judulnya, menentukan jumlah bab, serta menyesuaikan tokoh dan karakternya.
dokumentasi pribadi
Saya bahkan menuliskan kembali ide-ide utama dan menambahkan keterangan di bawahnya, yang bertujuan agar cerita yang hendak saya tulis ini tidak melebar kemana-mana.
dokumentasi pribadi
Selain menyusun kerangka cerita, saya juga melakukan beberapa riset tambahan, terutama untuk memenuhi syarat yang ditentukan panitia sayembara yaitu naskah yang harus sesuai dengan tujuan pendidikan yakni pendidikan penguatan karakter yang ditujukan bagi siswa sekolah dasar kelas IV sampai dengan VI. Saya mencari tahu apa yang dimaksud dengan PPK (Pendidikan Penguatan Karakter), mencari tahu unsur-unsur apa saja yang ada di dalamnya, belajar memasukkannya ke dalam cerita dan memadu-madankannya dengan kearifan lokal suku Karo yang sesuai.
        Nah, ketika kerangka cerita sudah siap dan riset sudah lengkap, lantas apakah naskah ini dapat saya selesaikan dengan mudah? Jawabannya adalah tidak. Adakalanya aliran kata-kata saya macet, atau sebaliknya, justru kadang muncul ide-ide lain di tengah proses penulisan yang sekiranya cocok dimasukkan ke dalam cerita. Nah, di sini saya juga harus memilah ide mana yang paling pas disertakan ke dalam cerita dan mana yang tidak.
       Sebetulnya, saya tidak ada pengalaman sama sekali dalam hal menulis cerita anak. Yang saya punya hanyalah sedikit kenangan tentang cerita anak yang saya baca di majalah Bobo ketika saya masih kecil dan usaha saya sendiri untuk menempatkan diri serta sudut pandang sebagai seorang anak perempuan berusia 11 tahun (karena tokoh utama dalam cerita saya adalah anak perempuan berusia 11 tahun). Pun, di daerah tempat tinggal saya tidak ada anak yang tengah duduk di kelas IV sampai kelas VI yang dapat saya mintai tolong untuk menguji keterbacaan naskah ini. Maka, saya hanya bisa menyelesaikan dan menyunting naskah ini semaksimal mungkin, memperhatikan kalimat atau kata-kata yang sekiranya masih cukup rumit untuk dimengerti anak-anak, lalu menyederhanakannya. Saya sungguh memastikan naskah ini benar-benar siap untuk diikutsertakan ke dalam sayembara.
          Dan, puji Tuhan, naskah saya yang berjudul DUA RAHASIA ini terpilih menjadi salah satu pemenang.
sertifikat oleh Balai Bahasa Sumatera Utara
Namun, hal yang cukup disayangkan adalah situasi terkait korona yang membuat gerakan di luar rumah demikian terbatas membuat seremoni penyerahan hadiah dan diskusi penyuntingan naskah yang seharusnya dilakukan dengan temu muka secara fisik harus diganti dengan pertemuan virtual. Tapi, yah, sebagai warga negara yang baik, kita semua harus turut anjuran pemerintah.
          Maka, pembacaan SK pemenang dan penyerahan hadiah secara simbolis dilakukan pada 2 Mei 2020 melalui aplikasi Zoom. Diskusi pun berlangsung melalui aplikasi Whatsapp. Tapi tak mengapa, semua tetap berjalan baik dan lancar. Pemenang berhak mendapatkan hadiah uang tunai sebesar sepuluh juta rupiah dipotong pajak lima belas persen. Dan, sebelum naskah ini naik cetak, terlebih dahulu akan dikupas oleh tim ahli bahasa dari BBSU agar tingkat keterbacaannya sesuai dengan standar BBSU.
          Demikian proses kreatif dan pengalaman saya mengikuti sayembara menulis cerita anak yang digagas BBSU. Selamat membaca!
          Jayalah literasi Sumatera Utara!
          Jayalah literasi Indonesia!


Desa Raya, 05 Mei 2020

2 komentar:

  1. Salam kenal, Kak Dian. Sama-sama kalak Karo. Ajang Lomba Cerita Anak ini sangat bergengsi. Terima kasih udah berbagi proses kreatifnya. Untuk menjalin informasi berbagi saya tinggalkan blog saya, ya kak. Saling mengikuti kita, ya kak.. Mejuah-juah. https://ceriakristi.blogspot.com/

    BalasHapus
  2. Halo, Ceria... terima kasih kembali, hehe, makasih juga ya udah berkunjung ke sini. Oke, siap meluncur ke blogndu. Mejuah-juah...!

    BalasHapus